Sunday 20 November 2016

CONTOH MAKALAH TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA




KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kulia” Strategi Pembelajaran Bahasa”. Makalah ini tidak akan terwujud tanpa bantuan berbagai pihak, oleh karana itu pada kesempatan ini disampaikan terimah kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah memberikan  dorongan sehingga makalah ini terselesaikan.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyampurnaan tugas selanjutnya. Akhir kata semoga apa yang telah kami kerjakan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang memerlukan.

                                                                                         Pacitan, 16 Oktober 2016


                                                                                                   Penyusun











DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR    ……..........………………………………………ii
DAFTAR ISI      …………………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang     ...………………………………………………... 1
B.    Rumusan Masalah          .....………………………………………………. 2
C.    Tujuan     ………………………………………………………...... 2

BAB II  PEMBAHASAN
A.    Pengertian Strategi Pembelajaran     …………………………….......... 3
B.    Jenis Pembelajaran langsung …………………………………………..
C.    Jenis pembelajaran tidak langsung    ......................................................

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan  ……………………………………………………….... ………
B.    Daftar pustaka





BAB I

PENDAHULUAN

A.         Latar Belakang

Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan suatu kegiatan yang terencana dan mempunyai tujuan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya antara lain diperlukan strategi pembelajaran bahasa agar tujuan pembelajaran bahasa Indonesia dapat tercapai. Tentunya sebagai  guru  perlu mengembangkan prinsip-prinsip umum tentang bagaimana belajar, bagaimana mengingat, bagaimana memecahkan masalah, dan kemudia mengemasnya dalam bentuk pelajaran yang siap diterapkan, dan kemudian memasukkan metode-metode ini dalam kurikulum. Pelajaran strategi berlandaskan pada dalil bahwa keberhasilan siswa, sebagian besar bergantung pada kemahiran untuk belajar secara mandiri dan memonitor belajar mereka sendiri. Dalam perkembangannya yang terakhir, situasi ini telah membaik. Para peneliti dan guru telah memulai mengemabngkan strategi-strategi tersebut di kelas. Kebanyakn strategi tersebut mula-mula memfokuskan pada pelajaran membaca namun selanjutnya telah diterapkan dengan berhasil pada banyak mata pelajaran, termasuk matematik, fisika, kimia, menulis, dan lain-lain.

Siswa harus belajar tentang berbagai macam strategi yang ada dan bagaimana menggunakan strategi-strategi itu dengan benar. Di waktu lampau, pengajaran seperti itu jarang diberikan. Durkin (1978) sebagai contoh, menemukan guru-guru sekolah dasar merupakan pemberi tugas yang baik namun sedikit memberikan pengajaran bagaimana belajar yang baik. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Moely dkk, (1986) memperkuat penemuan Durkin.Bagi para mahasiswa yang mempelajari teori pembelajaran bahasa, bahasan strategi pembelajaran bahasa mengacu pada konsep aneka pendekatan, metode, teknik, dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi; konsep model pembelajaran bahasa indonesia yang berorientasi pada siswa; dan konsep penciptaan suasana belajar yang kondusif. Namun kesemuanya itu tidak kami bahas disini mengingat tugas yang diberikan oleh dosen bersifat spesifikasi pada sub bahasan strategi pembelajaran bahasa: strategi secarab langsung dan strategi secara tidak langsung.





B.         Rumusan Masalah

1.         Bagaimana konsep strategi pembelajaran bahasa?
2.         Bagaimana konsep strategi pembelajaran bahasa secara langsung?
3.         Bagaimana konsep strategi pembelajaran bahasa secara tidak langsung?

C.         Tujuan Penulisan

1.         Menjelaskan konsep strategi pembelajaran bahasa.
2.         Menjelaskan konsep strategi pembelajaran bahasa secara langsung.
3.         Menjelaskan konsep strategi pembelajaran bahasa secara tidak langsung.

















BAB II

PEMBAHASAN

1.         Pengertian

Michel Pressley (1991) mengatakan strategi pembelajaran bahasa ialah operator-operator kognitif yang memproses suatu masalah pembelajaran bahasa yang secara langsung terlibat dalam menyelesaikan tugas. Artinya, strategi pembelelajaran bahasa ialah perilaku dan proses-proses berfikir—termasuk proses memori dan metakognitif—yang dilakukan oleh siswa yang dapat mempengaruhi terhadap apa yang dipelajari sehingga dengan strategi pembelajaran bahasa siswa dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik dan benar. Sebagai contoh, siswa sering ditugasi untuk mengerjakan tugas-tugas belajar tertentu, seperti mengisi suatu lembar kerja dalam pelajaran membaca atau mencari bahan sumebr untuk suatu laporan sejarah. Untuk menyelesaikan tugas-tugas belajar tersebut siswa memerlukan keterlibatan dalam proses-proses berfikir dan melakukan perilaku-perilaku tertentu, sperti membaca sepintas judul-judul utama, meringkas, dan membuat catatan, disamping itu juga memonitor jalan berfikir diri sendiri. Dengan demikian agar dapat menyelesaikan tugas-tugas belajar tersebut siswa harus menggunakan beberapa strategi belajar.

Thomas dan Rohwer (1986) berpendapat tentang prinsip strategi pembelajaran. Seperangkat prinsip pembelajaran tersebut ialah:
1.         kekhususan: strategi-strategi belajar harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan tipe siswa yang mempergunakan strategi belajar tersebut. Sebagai contoh, penelitian telah menemukan bahwa strategi pembelajaran yang sama memberikan hasil belajar yang berbeda jika diterapkan pada siswa yang lebih tua dan siswa yang lebih muda atau diterapkan pada siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai (Hidi dan Anderson, 1986).
2.         Keumuman: salah satu prinsip utama dari strategi belajar efektif ialah strategi-strategi tersebut melibatkan pengolahan kembali materi yang dipelajari, untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Misalnya, menulis ringkasan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk orang lain, mengorganisasikan catatan dalam bentuk kerangka, membuat suatu diagram hubungan antara ide-ide utama, dan mengajar teman sendiri tentang isi bacaan. Strategi dengan tingkat keumuman rendah misalnya ialah menggarisbawahi kata-kata tanpa membedakan mana yang penting dan mana yang tidak, membuat catatan tanpa mengidentifikasi ide-ide pokok, atau menulis ringkasan secara luas tanpa dapat memfokuskan pada hal-hal yang penting, kurang berhasil untuk membantu siswa belajar.
3.         Pemantauan yang efektif: prinsip monitoring yang efektif berarti bahwa siswa seharusnya mengetahui bagaimana dan kapan menerapkan strategi belajarnya dan bagaimana mengatakan bahwa ia sedang bekerja dengan strategi itu (Nist: 1991).
4.         Keyakinan pribadi: siswa harus memiliki keyakinan bahwa belajar akan memberikan hasil bagi mereka apabila mereka bekerja keras untuk pelajaran itu. Guru dapat menciptakan suatu pengertian bahwa belajar akan memberikan tes untuk pelajaran itu. Guru dapat menciptakan suatu pengertian bahwa belajar akan memberikan hasil dengan cara sering memberikan kuis dan tes langsung berdasarkan pada bahan ajar yang dipelajari siswa dan dengan membuat kinerja pada penelitian ini menjadi bagian utama dalam menentukan nilai siswa.

Berdasarkan target yang akan dicapai, Strategi pembelajaran bahasa—kususnya belajar bahasa kedua, ketiga, atau belajar bahasa lanjutan—terbagi atas dua jenis, yakni: strategi pembelajaran bahasa langsung dan strategi pembelajaran bahasa tidak langsung. Strategi pembelajaran bahasa secara langsung terdiri atas tiga jenis, yakni: strategi memori, strategi kognitif, dan strategi kompensasi. Dan Strategi pembelajaran bahasa secara tidak langsung terdiri atas tiga jenis, yakni: strategi metakognitif, strategi affektif, dan strategi sosial.

2. Strategi Pembelajaran Bahasa secara Langsung

Strategi pembelajaran bahasa secara langsung ialah suatu cara yang digunakan pembelajar dalam pemerolehan, penyimpanan, percobaan, dan pemanfaatan atas informasi yang didapat. Strategi pembelajaran bahasa secara langsung ini terbagi atas tiga jenis: (1) strategi memori, (2) strategi kognitif, dan (3) strategi kompensasi.

2.1 Stategi Memori

Strategi memori ialah strategi yang digunakan untuk mengingat dan menerima informasi baru. Ada dua syarat untuk memahami bagaimana individu belajar dan bagaimana mereka menerapkan strategi-strategi belajar tertentu ialah: (1) pentingnya pengetahuan awal atau informasi baru, dan (2) cara otak memproses pengetahuan awal atau informasi baru itu.
Sejumlah ahli spikologi kognitif telah mengembangkan apa yang mereka sebut pandangan pemrosesan informasi (information processing) tentang pembelajaran. Para ahli teori ini sepenuhnya menyandarkan pada komputer sebagai analogi untuk menjelaskan bagaimana otak dan sistem memorinya bekerja. Dari sudut oandang ini, informasi masuk ke dalam otak melalui indera-indera (analog dengan memasukkan data melalui keyboard komputer) dan disimpan sementara di dalam suatu ruang kerja yang disebut memori jangka pendek atau short-term memory (ruang penyimpanan dari sebuah komputer). Dari memori jangka pendek data itu kemudian dikirimkan ke memori jangka panjang atau long-term memory (hard disk komputer) dan disimpan sampai dipanggil kembali untuk pengguanaan di kemudian hari (M.Nur, 2004: 18-19).
Berikut prosedur kerja sistem memori: (1) hubungan kreasi mental meliputi: (a) mengelompokkan, (b) berhubungan/ perluasan, (c) menempatkan kata baru dalam konteks, (2) menerapkan gambar dan suara meliputi: (a) penggunaan gambar, (b) pemetaan semantik, (c) penggunaan kata kunci, dan (d) pemberian suara dalam memori, (3) mengulas kembali dengan baik, dan (4) melakukan kegiatan/ aksi meliputi: (a) menggunakan respon atau sensasi fisik, (b) menggunakan teknik mekanik.

2.2 Strategi Kognitif

Strategi kognitif ialah strategi untuk memahami bahasa dan menghasilkan atau melakukan produksi bahasa. Teori Piaget (1896) tentang kognitif ialah pemahaman manusia terhadap suatu objek itu berlangsung secara bertahap yang meliputi tahap manipulasi dan tahap interaksi aktif. Setelah manusia bisa memanipulasi objek, kemampuan interaksi aktif manusia berfungsi untuk memantapkan dan memproduksi pengetahuan baru.
Secara bertahap, strategi kognitif meliputi: (a) terbentuknya konsep “kepermanenan objek” dan kemajuan gradual (tahap demi tahap) dari perilaku refleksif ke perilaku yang mengarah kepada tujuan, (b) penggunaan simbol-simbol bahasa untuk menyatakan objek-objek di dunia, (c) perbaikan dalam kemampuan untuk berfikir secara logis, mulai berpikir produksi sebuah bahasa, dan (d) pemikiran berkembang lebih luas, dan disinilah produksi sebuah bahasa dihasilkan (M.Nur, 2004: 16).
Berikut kerja sistem kognitif: (1) melakukan praktik yang meliputi: (a) mengulang, (b) secara formal melatih dengan sistem suara dan menulis, (c) mengenali atau menggunakan formula dan pola, (d) menggabungkan kembali, (e) melatih secara alami, (2) menerima dan mengirim pesan yang meliputi: (a) mendapat ide dengan cepat, dan (b) menggunakan sumebr untuk menerima dan mengirim pesan, (3) menganalisis dan memberi alasan yang meliputi: (a) memberi alasan deduktif, (b) menganalisis ekspresi, (c) menganalisis kontras (antar bahasa), (d) menerjemah, dan (e) mentransfer, (4) mengkreasi struktur untuk input dan output yang meliputi: (a) mencatat, (b) menjumlahkan, dan (c) menuliskan pokok-pokok penting.

2.3 Strategi Kompensasi

Strategi kompensasi ialah strategi belajar yang sangat bermanfaat bagi pembelajar yang sedang belajar sedikit tentang bahasa kedua. Terkadang, dengan keterbatasan kosakata dan pengetahuan tentang bahasa kedua, pembelajar akan panik, tidak dapat bicara atau bahkan sering sekali melihat kamus untuk memastikan kata yang tepat. Dengan strtaegi belajar kompensasi, pembelajar bahasa kedua dapat menggunakan strategi menerka kata atau tata bahasa dan juga dapat menggunakan bantuan, bahasa tubuh, menghindari topik pembicaraan yang tidak dikuasai, dan juga dapat menggunakan persamaan kata.
Berikut ini sistem kerja strategi kompensasi: (1) menebak dengan cerdas yang meliputi: (a) menggunakan petunjuk linguistik, dan (b) menggunakan petunjuk lain, (2) melebihi batas dalam bicara dan menulis yang meliputi: (a) kembali ke topik asal, (b) menerima bantuan, (c) menggunakan tiruan atau isyarat, (d) menghindarim komunikasi sebagian atau total, (e) memilih topik, (f) mengatur atau menduga pesan, (g) memperkaya perbendaharaan kata, dan (h) menggunakan perbendaharaan kata yang memiliki persamaan atau perlawanan arti: sinonim atau antonim.

3. Strategi Pembelajaran Bahasa secara Tidak Langsung

Strategi pembelajaran bahasa secara tidak langsung ialah suatu aktifitas yang dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih mudah, lebih cepat, lebih menyenangkan, lebih terarah, lebih efektif, dan lebih mudah untuk digunakan dalam situasi baru.
Strategi belajar secara tidak langsung (indirect strategy) juga memegang peranan penting dalam belajar bahasa kedua. Hal ini disebabkan adanya faktor –faktor yang berhubungan dengan pembelajar pada saat belajar bahasa kedua. Faktor-faktor tersebut berhubungan dengan kognisi, afektif atau perasaan pembelajar, dan faktor sosial pembelajar. Faktor-faktor ini menjadi strategi belajar bahasa kedua. Strategi pembelajaran bahasa terbagi atas tiga jenis: (1) strategi metakognitif, (2) strategi affektif, dan (3) strategi sosial.


3.1 Strategi Metakognitif

Strategi metakognisi adalah strategi tidak langsung belajar bahasa kedua. Strategi ini menekankan akan pentingnya pembelajar untuk memusatkan konsentrasi belajar bahasa, menyusun dan merencanakan belajar bahasa, dan mengevaluasi cara belajar bahasa tersebut. Terkadang, pembelajar sibuk dengan materi belajar saja tanpa menyadari bahwa strategi belajarnya seharusnya diubah atau diperbaiki dengan melihat hasil kemajuan belajarnya. Dengan strategi metakogisi ini, pembelajar akan menyadari bahwa strategi belajar bahasanya sudah tepat atau belum. Dalam hal ini pembelajar dapat mengevaluasi sendiri atau dapat berkonsultasi dengan guru atau mentor dalam mengevaluasi hasil belajarnya.

Strategi metakognitif berhubungan dengan berfikir siswa dengan berfikirnya sendiri dan kemampuannya untuk memonitor proses-proses kognitif. Strategi metakognitif meliputi dua-duanya, yaitu pengetahuan tentang kognisi dan kemampuan memonitor, mengendalikan, dan mengevaluasi fungsi-fungsi kognitif diri sendiri.
Berikut ini prosedur sistem kerja strategi metakognitif: (1) memusatkan belajar yang meliputi: (a) mengulas materi baru dan menghubungkan dengan materi yang sudah dikuasai, (b) memberi perhatian terhadap pokok bahasan, dan (c) menunda percakapan atau obrolan dengan orang lain untuk memusatkan pikiran terfokus pada pokok bahasan, (2) mengatur dan merencanakan belajar yang meliputi: (a) mencari tahu tentang pembelajaran bahasa, (b) mengatur, (c) menentukan tujuan, mengidentifikasi tujuan pembelajaran bahasa (tujuan mendengar/ membaca/ menulis/ berbicara), (e) merencanakan untuk tugas bahasa, dan (f) mencari kesempatan latihan, (3) mengevaluasi belajar yang meliputi: (a) memonitor atau mengewasi diri, dan (b) mengevaluasi diri terhadap porses dan hasil belajar.

3.2 Strategi Affektif

Strategi affektif ialah Strategi kedua dari strategi belajar bahasa secara tidak langsung. Strategi belajar ini mencakup emosi, sikap, motivasi, dan nilai –nilai dalam proses mempelajari bahasa kedua. Terdapat beberapa cara yang dapat ditempuh oleh pembelajar untuk mencapai hasil yang memuaskan dalam belajar bahasa kedua. Menurut Oxford (1990:141) terdapat tiga cara dalam memanfaatkan strategi afektif ini dalam belajar bahasa kedua, yaitu dengan mengurangi kecemasan dengan cara mendengarkan musik, tertawa, dan meditasi setelah belajar bahasa kedua; meningkatkan kepercayaan diri dengan membuat pernyataan –pernyataan positif, menghargai diri sendiri dalam belajar bahasa kedua; mengatur suhu emosi sendiri dengan berdiskusi dengan rekan ketika mempunyai masalah, berusaha untuk mendengarkan suara tubuh ketika sudah terlalu capek dalam belajar bahasa kedua.

Berikut prosedur sistem kerja strategi affektif: (1) menurunkan kegelisahan yang meliputi: (a) menggunakan relaksasi, (b) mendengarkan musik, (c) tertawa-tawa, (2) menyemangati diri sendiri yang meliputi: (a) membuat pernyataan positif, (b) mengambil resiko dengan bijak, (c) menghargai diri sendiri, (3) mengontrol temperatur emosi yang meliputi: (a) mendengarkan gerakan tubuh, (b) membuat daftar kegiatan atau perencanaan, (c) menulis diari pembelajaran bahasa, dan (d) mendiskusikan perasaan dengan orang lain (curhat).

3.3 Strategi Sosial
           
Stategi sosial ialah strategi pembelajaran bahasa secara tidak langsung bahwa peserta didik telah terjun ke dunia sosial. Tanpa disadari, peserta didik telah melakukan kegiatan belajar bahasa kepada orang lain melalui kegitan sosial. Sebagaimana prinsip strategi pembelajaran di atas sebagai berikut bahwa peserta didik melakukan suatu aktivitas belajar bahasa kedua atau bahasa target dengan penuh menyenangkan dan efektif dalam kondisi baru. Peserta didik akan mendapatkan dua kemampuan saat melakukan strategi sosial: (a) kemampuan belajar bahasa, dan (2) kemampuan bersosial.

Berikut prosedur sistem kerja strategi sosial: (1) menanyakan pertanyaan yang meliputi: (a) menanyakan klarifikasi dan verivikasi, (b) menanyakan pembeltulan, (2) bekerja sama dengan orang lain yang meliputi: (a) bekerjasama dengan kawan sebaya, dan (b) bekerja sama dengan pemakai bahasa yang sudah cerdas atau mahir, (3) memiliki rasa empati.






BAB III 

PENUTUP

A.         Kesimpulan

Strategi pembelajaran bahasa ialah suatu cara yang digunakan pembelajar dalam pemerolehan, penyimpanan, percobaan, dan pemanfaatan atas informasi yang didapat. Ditambahkan pula bahwa strategi belajar merupakan suatu aktifitas yang dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih mudah, lebih cepat, lebih menyenangkan, lebih terarah, lebih efektif, dan lebih mudah untuk digunakan dalam situasi baru (Oxford, 1990:8),.
Berdasarkan target yang akan dicapai, Strategi pembelajaran bahasa—kususnya belajar bahasa kedua, ketiga, atau belajar bahasa lanjutan—terbagi atas dua jenis, yakni: strategi pembelajaran bahasa langsung dan strategi pembelajaran bahasa tidak langsung. Strategi pembelajaran bahasa secara langsung terdiri atas tiga jenis, yakni: strategi memori, strategi kognitif, dan strategi kompensasi. Dan Strategi pembelajaran bahasa secara tidak langsung terdiri atas tiga jenis, yakni: strategi metakognitif, strategi affektif, dan strategi sosial.
Strategi memori ialah strategi yang digunakan untuk mengingat dan menerima informasi baru. Strategi kognitif ialah strategi untuk memahami bahasa dan menghasilkan atau melakukan produksi bahasa. Strategi belajar kompensasi ialah strategi menerka kata atau tata bahasa dengan menggunakan bantuan, bahasa tubuh, menghindari topik pembicaraan yang tidak dikuasai, dan juga dapat menggunakan persamaan kata. Strategi metakognitig ialah strategi yang menekankan akan pentingnya pembelajar untuk memusatkan konsentrasi belajar bahasa, menyusun dan merencanakan belajar bahasa, dan mengevaluasi cara belajar bahasa tersebut. Strategi belajar affektif ialah strategi yang mencakup emosi, sikap, motivasi, dan nilai –nilai dalam proses mempelajari bahasa kedua. Dan Stategi sosial ialah strategi pembelajaran bahasa secara tidak langsung bahwa peserta didik telah terjun ke dunia sosial.


B.         SARAN

 Dengan adanya berbagai teori atau strategi pembelajaran yang telah di uraikan diharapkan lebih meningkatkan modal pembelajaran yang lebik baik dan efektif dari waktu kewaktu.






DAFTAR PUSTAKA

Djuanda, Dadan. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif dan
Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas
Padmono, H.Y. 2011. Media Pembelajaran. Surakarta: FKIP UNS
Sadiman,Arief S dkk. Media Pendidikan. Jakarta: Pustekkom dikbud dan PT
RajaGrafindo Persada
Santyasa, I Wayan. 2007. Makala hlandasan konseptua lmedia pembelajaran:
Universitas Pendidikan Ganesha.
Sudjana,Nana dan Ahmad Rivai. Media Pengajaran. Cetakan ke delapan 2009.
Bandung: Sinar Baru Algensindo
Henry Guntur Tarigan. 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung. Angkasa Bandung

No comments:

Post a Comment

Ads Inside Post